klik disini dan lihat apa yang terjadi dengan layar anda!!!

Minggu, 24 Januari 2016

Tahajjud kebutuhan iman (Muhasabah cinta)

🔆 Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) bersama Ust.Konsen.U.M

🌀Judul : TAHAJJUD KEBUTUHAN MUKMIN

Seruan Allah untuk melaksanakan qiyamul lail adalah untuk kebutuhan manusia bukan untuk kepentingan Allah.

“Hai orang yang berselimut (Muhammad) Bangunlah (untuk salat) di malam hari kecuali sedikit (dari padanya), seperduanya atau kurangi dari seperdua itu sedikit, Atau lebih dari seperdua, Dan bacalah Al Quran dengan tartil “ (Al Muzammil: 1-4).

Sayyid Al Quthub dalam tafsirnya antara lain menulis “Surat Al Muzammil adalah sebuah seruan Allah dari langit, Adalah suara Zat yang Maha Agung, Maha Tinggi, agar umat Muhammad saw mengerahkan segala kekuatan jiwanya untuk melaksanakan panggilan ibadah malam tersebut.

Bangunlah segera untuk beribadah, karena waktu tidur telah cukup. Laksanakan dengan sungguh – sungguh perintah Allah dan patuhilah sekuat tenaga “(Tafsir Fi Zilalil Quran). Seorang ulama salaf berkata “ Orang mukmin kesenangannya adalah ketika berada di hadapan Tuhannya bermunajah dan bertaqarrub kepada-Nya “.

Shah Waliyullah ad-Dahlawi bertutur “Tidur malam dan mengerjakan Tahajjud sangat berpengaruh bagi pembentukan watak manusia, Sebab hati akan menjadi lembut dan perasaan menjadi halus. Banyak di antara orang mukmin yang selalu mendapat pertolongan karena selalu bangun salat tahajjud.

Nabi saw menunjukkan keutamaan qiyamul lail, karena beliau sendiri melaksanakan dengan penuh kesungguhan “( Hujjatullah Balighah II). Qiyamul lail itu ditegakkan oleh Rasulullah saw, Ibadah ini telah diwasiatkan kepada umat Islam agar menjadikannya munajah malam menambah taqarrub kepada-Nya.

Di harapkan dengan ibadah malam ini, si hamba akan mendapatkan kedamaian dalam hatinya. Mendapatkan kemenangan dalam medan kehidupan. Kelak akan mendapatkan kebahagiaan di surga Darus Salam bersama Nabi, orang – orang saleh dan para syuhada.

Nabi saw bersabda “Allah swt telah menetapkan untuk kamu ibadah golongan abrar, yaitu qiyamul lail dan berpuasa di siang hari. Mereka itu adalah orang – orang yang menghindari dosa dan perbuatan yang keji “( Al Bany dalam Al Jami’us Shahih). Ali bin Thalib, kilah Dhirar bin Dhamrah Al Kannani “ Beliau tidak suka kepada dunia dengan segela kemewahannya. Beliau lebih suka kepada waktu malam yang gelap gulita.”

Ibnu Mas’ud ra faham betul tentang keutamaan qiyamul lail, Maka beliau selalu bersemangat melakukannya hingga ia lebih mengutamakan qiyamul lail dibanding amalan lain. Ia lebih memilih qiyamul lail daripada puasa ( sunah ) bila puasa yang ia lakukan dianggap mengganggunya dari melaksanakan qiyamul lail, Ia tidak rela ada amal lain yang menghalangi qiyamul lail. Ia berkata “ Bila aku berpuasa aku lemah melaksanakan qiyamul lail maka aku lebih memilih qiyamul lail dari pada puasa“.

Wahab bin Munabbih berkata “ Qiyamul lail dapat memuliakan orang yang hina dan karenanya orang hina bisa menjadi orang terhormat. Puasa di siang hari bisa mengurangi dorongan syahwat pelakunya. Orang mukmin tidak mempunyai rasa bahagia selain masuk ke dalam surga.”

Wallahu’alam.

🔆🌀🔆🔆🌀🔆🔆🌀🔆🔆🌀🔆

Copas by kutub (komunitas tahajud berantai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar